HUT SATLINMAS KE 54 DI SUKOHARJO

IMG-20160427-WA0017qRabu (27/4/2016), anggota perlindungan masyarakat (linmas) di wilayah Jawa Tengah mengikuti HUT Linmas ke-54 di Alun-alun Satya Negara, Kabupaten Sukoharjo. Seusai upacara dilanjutkan dengan lomba defile dengan rute mengelilingi alun-alun. Peserta defile berasal dari anggota linmas di 35 kabupaten/kota se-Jateng. Tema kegiatan adalah Ayo Optimalkan Peran Serta Satlinmas Sebagai Penangkal Awal Radikalisme dan Terorisme.
“Tema jangan hanya sebatas slogan tetapi diimplementasikan. Tak ada yang ingin anak kehilangan ibu atau bapak. Tak ada adik yang ingin kehilangan kakak. Antisipasi gerakan teror yang tak bertanggung jawab. Anggota satlinmas harus memakai ilmu titen dan berkoordinasi dengan keamanan yang lain,” ucap Gubernur Jawa Tengah H. GANJAR PRANOWO, SH, MIP.
Lebih lanjut Ganjar menilai beberapa tahun terakhir peran linmas makin baik dan optimal. Menurutnya, linmas memiliki kekuatan luar biasa karena anggotanya tersebar hingga ke pelosok RT/RW.
“Masyarakat ingin hidup rukun, hidup guyup dan nyaman tidak terganggu radikalisme dan teror. Kami mengajak warga Jateng untuk tidak takut kepada aksi-aksi teror karena tak satupun ajaran agama yang mengajarkan menyakiti sesama. Semua agama mengajarkan kebaikan,”ujarnya.
Pada bagian lain, Ganjar menyatakan, potensi gangguan selalu muncul dengan berbagai cara dan kegiatan. “Tugas kita semua untuk mencegah gangguan itu. Salah satu peran pencegahan dipegang oleh linmas.”
Gubernur menilai peristiwa penembahan misterius di Kota Magelang juga bentuk teror dan membuat takut masyarakat.
“Peristiwa Magelang terus dipantau dan pelaku sudah dicari pihak kepolisian dan menyelidiki motifnya. Aparat terus bekerja. Kami berharap, masyarakat, anggota linmas, satpol PP dan tokoh masyarakat ikut deteksi dini sehingga bentukbentuk teror itu tidak terjadi di Jawa Tengah,”ujarnya.
Mantan anggota DPR RI ini menegaskan, deteksi dini yang dilakukan adalah menghidupkan kembali ronda malam hari. Ditegaskannya, dirinya tak mau represif karena fungsi negara melindungi warganya.
“Sekarang ada tim turun ke Magelang. Kami melihat peristiw Magelang salah satu bentuk radikalisme. Kita sepakat hidup di NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Anggota linmas menjadi mata dan telinga negara,” tegasnya.
Sekadar diketahui peristiwa dugaan penembakan di Magelang dialami Zulfah, siswi salah satu SMK swasta di Kabupaten Magelang. Kejadian Zulfah terjadi saat dia bersama temannya berjalan kaki di kawasan shooping centre. Kejadian diperkiran berlangsung sekitar pukul 21.00 WIB. Zulfah merasakan dadanya sakit diduga terkena tembakan.
Aksi ini juga menimpa seorang pedagang buah di Jalan Ikhlas Kota Magelang, Santi R, 20 yang malam itu berjualan di kiosnya. Saat dirinya mengambil handphonei di depan kios tanpa diduga ada tiga kali tembakan mengarah ke kiosnya. Tembakan pertama mengenai dinding, tembakan kedua mengenai tumpukan keranjang buah dan tembakan ketiga mengenai bagian paha kaki kanan. celana jeans yang dikenakan berlubang.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *